Posted by : garda cakra Rabu, 08 Juni 2016

RESENSI NOVEL DILAN 1990

IDENTITAS BUKU
Judul Buku                   :           Dilan (Dia Adalah Dilanku Tahun 1990)
Penulis                         :           Pidi Baiq
Penerbit                      :           Pastel Book  (Mizan)
Genre                          :           Romance
Kategori                      :           Young Adult
Jumlah Halaman         :           332 halaman
Tahun terbit                :           2014
ISBN                             :           978-602-7870-41-3


Dilan sebuah novel yang gak sengaja gua beli ditokopedia, karena bingung mau beli apa mumpung ongkir gratis. Eeeh entah gimana ceritanya nih novel jadi kebeli. Pertama kali baca nih novel gua ngerasa nih novel ceritanya murahan kaya FTV -FTV yang hanya menjual kisah cinta yang berbelit belit tanpa tujuan yang jelas dan ternyata gua salah menilai nih novel. Ok langsung aja kita ulas

Jadi diawal novel ini kita diperkenalkan dengan seorang siswi SMA kelas 11 yang bernama Milea Adnan Hussain dan keluarganya. Singkat cerita mereka sekeluarga pindah ke bandung mengikuti tugas ayahnya yang bekerja sebagai prajurit TNI. Hal ini membuat Milea pun pindah ke sebuah SMA Negeri di bandung. Di sekolah inilah dimulai keseruan dari cerita ini. Dilan seorang siswa yang dikenal sebagai anak nakal nan pinter dari kelas 11 Fisika mulai mencari perhatian Milea siswa 11 biologi dengan cara yang aneh dan tak terduga yang buat gua atau siapa pun yang baca bakal ngakak, eh gua doang kali yah hehehe lupakan. Dilan, cowo satu ini memiliki berbagai cara unik nan sederhana dan cenderung tidak jelas untuk menarik berhatian milea mulai dari ramalan-ramalan yang tidak jelas, mengirim tukang urut saat milea sakit, TTS yang sudah di isi untuk kado ultah milea. Hal – hal ini cenderung terkesan sengaja dibuat buat agar menarik perhatian milea semata. Tapi hal sederhana ini yang membuat pembaca semakin penasaran tentang siapa dilan ini.

“Aku ramal, nanti kita bertemu di kantin.”  Dilan  hlm. 20

Sayang sekali, ramalannya salah. Hari itu, Milea tidak ke kantin. Dilan pun kembali menarik perhatian Milea. Dia menyuruh Piyan untuk menyampaikan suratnya kepada milea.

“Milea, ramalanku, kita akan bertemu di kantin, ternyata salah. Maaf.
Tapi aku mau meramal lagi : Besok, kita akan ketemu.”  Dilan hlm. 22

Entah gimana maksudnya, besok yang dimaksud Dilan itu hari minggu. Nggak mungkin, kan mereka bertemu? Tapi, ternyata kali ini benar. Dilan datang ke rumah Milea untuk menyampaikan surat undangan yang berisi :

Bismillahirrahmanirrahim. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Dengan ini, dengan penuh perasaan, mengundang Milea Adnan untuk sekolah pada : Hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu.”  Dilan  hlm. 27

Hal-hal sederhana itu nyatanya bisa membuat Milea perlahan mulai menaruh perhatiannya pada Dilan. Sampai-sampai ia lupa dengan Beni  pacarnya  di Jakarta. Beni ? Pacar? Jadi selama ini lu ngapain biarin dilan kaya gitu, kocak nih orang (dalam pikiran gua) di bagian ini dan seterusnya kita akan dikuras emosinya meliat milea sampai pada saat milea memutuskan hubungannya dengan beni, pacar milea sewaktu dijakarta, yang orangnya sangat emosian  nan manja. Kareana suatu hal yang gak perlu dijelaskan. Semenjak itu hubungan dilan dan milea semakin dekat satu sama lain, terus ceritanya habis dong? Kagak lah masih panjang banget kok, selanjutnya ada cerita tentang Kang Adi, guru les milea yang kayanya suka sama si milea dan selalu berusaha ngajak milea jalan jalan ke ITB ( buat dipamerin keteman temannya ea ) dengan alasan untuk mengenalkan dunia perkuliahan. Kang Adi, Suripto, mas Ato, Anhar, dan masih banyak lagi. Jadi nih novel sama aja kaya sinetron dong kagak habis habis? Yah gitulah tapi disetiap tokoh mempunyai cerita dan pengalan yang dapat dipelajari dalam kehidupan kita sehari- hari. Ngomong ngomong dalam novel ini seluruhnya menggunakan sudut pandang Milea yang sedang flashback masa lalunya, milea yang digambarkan sebagai seorang siswi SMA yang sang
at cantik sampai membuat Nandan sang ketua kelas, kang Adi, Beni, Teman- teman Dilan jatuh hati kepadanya.


Jadi kesimpulannya novel ini sangat bagus untuk mengisi waktu libur, karena selain menghibur dengan tingkah konyol dilan novel ini memberikan  sedikit ilmu pengetahuan tentang bandung ditahun 1990, bahasa sunda dan bagaimana kita menilai seseorang. Sayang novel ini terlalu dibuat panjang hingga menjadi 2 buku (walau sebenarnya ga terasa pas dibaca), Yang judulnya mirip mirip yaitu DILAN dia adalah dilanku tahun 1991. Oiyah novelnya ini tidak disarankan untuk anak SMP kebawah karena menceritakan tentang tawuran pelajar yang sering terjadi dan kelakuan nakal anak-anak SMA saat itu.

{ 1 komentar... read them below or add one }

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © Tugas Sekolah Ku - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -